Thursday, February 17, 2011

Jejak Sejarah di Banda Besar

Oleh : Nur Akbar

setelah mengunjungi sumur tua serta perkebunan pala dan kenari kami melanjutkan ketujuan berikutnya yaitu benteng Holandia. Benteng ini terletak di ketinggian sekitar 100 meter dari permukaan laut diatas perbukitan, masih di desa Lonthor.
Benteng ini dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jendral JP Coen pada tahun 1624, berfungsi untuk memantau segala aktifitas masyarakat Banda dan kampung Lonthor khususnya, sehubungan dengan adanya kegiatan latihan menggunakan senjata api oleh serdadu Inggris kepada masyarakat Banda.
Sayang kondisi benteng ini sudah rusak dan sama sekali tidak terawat, namun bentuk aslinya masih kelihatan.
Walaupun kondisinya sudah rusak benteng ini masih cukup ramai dikunjungi wisatawan karena lokasinya yang mudah dicapai dan posisinya berada di atas bukit menghadap ke arah pulau Gunung Api da Banda Neira, jadi dari sini bisa menikmati panorama laut banda.
Dari benteng Hollandia kami menuju ke benteng Concordia, masih di pulau Banda Besar tapi berada diujung selatan.
Untuk menuju kesini harus menyewa perahu motor ditempuh kira kira satu jam dari Banda Neira, dalam perjalanan kami menyempatkan diri memancing ikan lumayan lah dapat dua ekor ikan, sambil berperahu mancing ikan.
Benteng Concordia bernasib sama dengan benteng Hollandia sama sam tidak terurus tembok dan bagian dalam ditumbuhi bermacam macam pohon dan sebagian dimanfaatkan warga untuk ditanami singkong.
Ukuran kedua benteng ini juga relatif sama, tidak terlalu besar sekitar 20 x 20 meter berbentuk persegi empat, di masing masing sudutnya terdapat menara pengawas yang bagian bawahnya terdapat ruangan, tampak di salah satu menara pengawas sebuah meriam kuno yang sebagian badanya terpendam dalam tanah.
Temboknya terdiri atas dua bagian yaitu tembok bagian luar dan bagian dalam masing masing dengan ketebalan satu meter, diantara kedua tembok terdapat celah selebar satu meter yang diisi dengan tanah, cukup kuat untuk menahan tembakan meriam.
Jadi di pulau Banda Besar ini terdapat dua benteng peninggalan Belanda, namun sekali lagi sangat disayangkan kedua peninggalan sejarah ini tidak terawat.
Setelah puas menelusuri sudut sudut tempat bersejarah ini kami kembali ke Banda Neira, dalam perjalanan menyempatkan diri singgah di pantai Karnopol dan Lehutu untuk beristirahat sejenak menikmati suasana pantai yang masih asri.

http://aci.detik.com/read/2010/11/04/193107/1486282/1001/jejak-sejarah-di-banda-besar

No comments: